poltekkesjakarta.com – Kadang kita ngerasa ada yang “aneh” dalam diri seseorang. Entah mood-nya gampang berubah, cara ngomongnya suka nyakitin orang tanpa sadar, atau sikapnya yang terlalu dramatis dalam hubungan. Tapi sering kali, hal-hal kayak gitu dianggap cuma “sifat bawaan”, padahal bisa jadi itu tanda-tanda dari gangguan kepribadian. Banyak orang nggak sadar kalau mereka atau orang terdekatnya punya pola pikir atau perilaku yang menyimpang dari kebiasaan umum dan bikin hidup jadi nggak nyaman, baik buat diri sendiri maupun orang lain.
Di artikel ini, aku nulis buat kamu semua yang penasaran dan ingin lebih peka terhadap sinyal-sinyal gangguan kepribadian. Soalnya, gangguan ini sering banget salah dimengerti dan akhirnya nggak ditangani dengan tepat. Yuk, simak bareng-bareng ciri-ciri yang bisa muncul tanpa kita sadari.
1. Sulit Menyesuaikan Diri di Lingkungan Baru
Orang dengan gangguan kepribadian sering kesulitan adaptasi, bukan cuma karena pemalu atau introvert, tapi karena pola pikirnya terlalu kaku. Misalnya, di tempat kerja baru, dia bisa langsung merasa semua orang nggak suka sama dia padahal baru ketemu. Perasaan ini bukan sesekali, tapi muncul terus-menerus dan bikin dia menjauh dari lingkungan sosial.
2. Terlalu Sensitif Terhadap Penolakan atau Kritik
Mungkin kamu kenal seseorang yang langsung marah atau sedih berlebihan hanya karena dikritik sedikit? Itu bisa jadi tanda gangguan kepribadian. Kritik dianggap sebagai serangan pribadi, bukan masukan. Padahal niatnya baik, tapi dia nanggepinnya seolah-olah diserang secara emosional.
3. Emosi yang Nggak Stabil
Suatu saat bisa seneng banget, lalu beberapa menit kemudian langsung sedih atau marah tanpa alasan jelas. Emosi yang naik turun kayak gini bisa menjadi ciri dari gangguan kepribadian, terutama Borderline Personality Disorder. Efeknya juga merembet ke hubungan sosial yang jadi sulit dipertahankan.
4. Sering Merasa Kosong atau Nggak Punya Arah Hidup
Perasaan hampa atau kayak hidup itu nggak punya tujuan bisa jadi lebih dari sekadar krisis eksistensial. Kalau perasaan ini muncul terus dan bikin nggak bisa menikmati hidup, bisa jadi itu tanda gangguan kepribadian yang butuh perhatian lebih.
5. Pola Hubungan yang Nggak Sehat
Orang dengan gangguan kepribadian sering banget terlibat dalam hubungan yang penuh drama, baik sama pasangan, teman, atau keluarga. Kadang terlalu posesif, terlalu menuntut, atau justru sangat menjauh. Hubungan yang naik turun ini biasanya nggak sehat buat kedua belah pihak.
6. Sering Merasa Orang Lain Menentangnya
Ada juga tipe yang merasa orang lain selalu punya niat buruk ke dia, meski faktanya nggak begitu. Sikap curiga yang terus-menerus ini bisa jadi ciri gangguan kepribadian paranoid. Bukan cuma bikin lelah, tapi juga bisa memicu konflik dengan orang sekitar.
7. Kepribadian Terlalu Kaku atau Dominan
Misalnya, dia merasa cuma caranya yang benar dan nggak bisa nerima cara orang lain. Atau tipe yang ngatur segala hal sampai ke hal-hal kecil. Ini bisa jadi bagian dari gangguan kepribadian obsesif-kompulsif (OCPD), bukan OCD ya, karena ini menyangkut cara berpikir dan gaya hidup secara umum.
8. Sulit Merasakan Empati
Bisa juga ada orang yang kelihatan “dingin” atau kayak nggak punya rasa bersalah saat menyakiti orang lain. Kalau ini berlangsung terus, bisa jadi ciri dari gangguan kepribadian antisosial. Orang dengan tipe ini biasanya cuek sama norma sosial dan cenderung memanipulasi.
9. Perilaku Impulsif
Mereka yang mengalami gangguan kepribadian bisa melakukan hal-hal berisiko tanpa mikir panjang, seperti belanja besar-besaran saat stres, menyakiti diri, atau membuat keputusan besar tanpa pertimbangan. Ini bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain.
10. Sulit Mengelola Identitas Diri
Kadang mereka merasa “nggak tahu diri sendiri siapa”, gampang banget berubah tergantung situasi, dan nggak punya arah hidup yang jelas. Identitas yang goyah ini bisa membuat mereka rentan stres dan kebingungan dalam menjalani hidup sehari-hari.
Penutup
Gangguan kepribadian memang bukan hal yang bisa didiagnosis cuma dari artikel, tapi setidaknya dengan mengenali ciri-cirinya, kita bisa lebih peduli terhadap kesehatan mental diri sendiri dan orang lain. Kalau kamu merasa beberapa ciri di atas ada dalam dirimu atau orang terdekat, nggak ada salahnya konsultasi ke psikolog atau psikiater untuk penanganan lebih lanjut.
Karena yang namanya kepribadian itu bisa dibentuk, diasah, dan dibantu untuk lebih sehat. Yang penting, kita mau mulai menyadari dan nggak malu untuk cari bantuan.